Sebagai pejuang 8 to 5, looong weekend macam kemarin amat
sangat dinanti sekali. Kenapa? Karena eh karena, aku bisa melihat sisi lain
kehidupan. Helooo, hidup tak cuma melulu liat monitor, kertas, monitor lagi,
hape, jam di monitor, kertas lagi, dan berakhir dengan teriak yes (walau dalam hati) karena Bang Pacar
sudah menunggu di luar, pertanda 8 to 5 berakhir.
Nah, long weekend ini, rencananya, aku pengin banget belajar
jadi ibu rumah tangga yang baik. Ya, belajar masak gitu. Jadi gini, beberapa
hari sebelumnya, aku lewat sebuah resto di Jln. Afandi. Nah, di situ terpampang
nyata banget tulisan “NASI KEBULI”, lengkap dengan fotonya yang ... hmm, yahud
abis. Bikin ngiler. Nah, berawal dari kengileran itulah, aku bertekad, AKU
MUSTI BISA MASAK NASI KEBULI!
Gugling punya gugling, akhirnya sampailah saat yang
berbahagia. Aku nemu resepnya! Dan, ini lumayan mudah. Mau tau? *tengok kiri*
Beneran mau tau? *tengok kanan*. Capcyus, Cyiiinnn ....
Bahan
Bumbu nggak halus
·
1 liter beras
yang pulen, bersihkan dan cuci
·
½ kg daging
ayam, dipotong dadu
·
1¾ liter kaldu
ayam
·
3 butir kapulaga
·
2 batang serai,
dimemarkan dulu
·
½ sendok teh
pala halus
·
3 butir cengkeh
·
3 sendok
makan minyak samin/mentega
Bumbu halus:· secukupnya bawang
goreng, untuk taburan · 10
butir bawang merah·
5 siung bawang putih·
1 sendok teh merica bulat·
1 sendok teh jintan · 2
sendok makan makan ketumbar · 1 cm
jahe·
1 sendok makan garam · Secukupnya
minyak goreng
Cara
- - Pertama Tumislah bumbu dihaluskan dengan minyak goreng hingga harum.
- - Kemudian Masukkan juga daging ayam hingga matang.
- - Lalu tuangkan semua itu ke kaldu ayam dan didihkan.
- - Langkah selanjutnya, Masukkan beras ke dalam kaldu lalu masak hingga kaldu habis.
- - Terakhir Kukus hingga matang, dan angkat.selesai
Itu bahan-bahannya aku liat dihttp://resep4.blogspot.com/2013/05/resep-nasi-kebuli-ayam.html.
Aral yang melintang
Katanya, sih, Tuhan akan memberikan cobaan kepada
makhluk-Nya agar mereka bertumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Nah,
mungkin Tuhan lagi memperhatikan aku, jadinya Tuhan memberi beberapa cobaan ke
aku.
Pertama, pengin bikin nasi kebuli, tapi beras abis. Ya udah,
beli beras dulu. Dengan kata lain, membengkaklah pengeluaran. Aku pikir, aku
cuma butuh beli ayam sama bumbu, yang aku pikir lagi nggak nyampe 10.000. Tapi,
ternyata eh ternyata ... membengkak dua kali lipat >.<.
Kedua, aku salah perhitungan, Cyiiinnn. Loh, kenapa? Jadi
gini, pas dulu aku kecil, masih belom punya magic com, ibu aku ngajarin kalo
ngaru beras (proses masak nasi sebelum didang alias dikukus), itu airnya seruas
jari telunjuk. Nah, ilmu ini aku terapin juga donk di beras aku. Tapi aku mau
nggaya, gitu. Aku nggak mau pake air biasa. Aku maunya pake kaldu ayam. Yak,
aku pake kaldu hasil rebusan ayam, tanpa tahu kalau kaldu ayam itu berlemak.
Dampaknya apa? Dampaknya .... nasinya jadi berminyak banget.
Hiks, bahkan soal rasa nggak beda jauh. Menurutku agak
gimanaaa gitu. Kurang nyampur. Kadang berasa lengkuas, kadang berasa jahe,
kadang berasa sereh, kadang berasa ayam, kadang berasa enak. Hmmmf, mungkin ini
akibat aku g pake bumbu seperti yang disarankan di blog. Tanpa pala; tanpa
cengkeh; bumbu dapurnya cuma digeprek (sementara yg di blog pake bumbu bubuk.
Ya lengkuas bubuk, ya pala bubuk, ya cengkeh bubuk, dll). Mungkin itu yang
bikin rasanya jadi aneh.
Hasil
Dengan kedua aral di atas, akhirnya jadilan nasi kebuli ayam
ala akyu. Ini nih gambarnya:
Padahal aku penginnya jadinya kayak gini
(Gambar yang bikin ngiler ini aku ambil dari http://aneka-masak.blogspot.com/2014/03/membuat-nasi-kebuli-ayam.html)
Cantik, imut, menarik hati, memikat, nggak berminyak, dan
makanan pendampingnya sempurna. *Hedeh Jeung, kalo mau yang paket komplet yang
ke resto aja sono. Dijamin puas kagak pake mikir*. Tapi tapi tapiiiii .... >.<
Bajet
Langsung aja, ya ....
Beras 9.000
(itu ukuran 1 kg. Dan masih sisa donk, Bo’)
Bumbu dapur 3.000
(meliputi bumbu lengkuas, jahe, sereh, merica bubuk, dll)
Ayam 8.000
(aku beli dada)
Minyak goreng 3.000
(yang kecil, merek HEMART. Dan juga masih sisa)
Alat-alat gratissss
(sebenernya beli, sih. Tapi kan ini aset
tak bergerak, jadi beli sekali buat selamanya [kecuali rusak]. Alhamdulillah
yah, aku punya [nggak kere-kere banget], kayak kompor, dandang, panci, wajan,
spatula, piring, mangkuk, dll. Kalo nggak punya gimana, donk? Bisa pake punya
Mama di rumah. Lah, kalo Mama jauh di kampung? Pinjam ibu kos ajah. Atau
tetangga. Atau masak bareng temen-temen yang penduduk asli. Yakin deh, mereka
pada baik-baik sama perantau macam kita :)).
Ps: Nasinya masih sisa banyak. Terus aku masukin di magic
com. Kata Bang pacar, sih, nggak pa-pa. Tapi pas besoknya aku coba ... rasanya
aneehhh. Nggak basi, sih. Tapi aneh aja. Yah, mubazir deh. Pelajarannya, kali
lain, kalau lagi nyoba masak sesuatu yang nggak biasa, dikit aja porsinya, ya.
Biar nggak kebuang percuma. Sayang uang. Masih banyak sodara di luar sana yang
sering bilang “Besok beli makan pakai apa, ya?”.
No comments:
Post a Comment